Cermatipenggalan naskah drama berikut! Kak Imah : "Non, emak masuk UGD dan dokter meminya persetujuan dari Keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya
Memilikibekal tersebut, Raline pun tidak menolak saat mendapatkan tawaran bermain dalam film drama komedi "Orang Kaya Baru" besutan sutradara Ody C Harahap dan penulis skenario Joko Anwar. "Hidup aku sih lumayan komedi dan horor, jadi aku tinggal menjadi diri aku sendiri," kata Raline dalam pemutaran perdana OKB di Jakarta, beberapa hari lalu.Naskah Drama Terbaru - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATISUARA SASTRA - Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI. Teman - teman yang berbahagia, pada kali ini SUARA SASTRA akan kembali berbagi naskah drama terbaru. Naskah Drama ini bertema keluarg dengan pemeran 5 orang. Selamat membaca ya ...Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI - SUARA SASTRAHILANGNYA PUTIH MELATIKarya Oktariana Putri Tokoh-tokoh1. Fania Anggraeni sebagai Melati kakak 2. Nabila sebagai Mawar adik3. Arifin sebagai Edo pacar Melati 4. Lina sebagai Ibu Melati dan Mawar5. Agus sebagai Ayah Melati dan MawarSinopsisPada suatu Desa terdapat sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga mereka di Desa itu sangat terkenal dengan kebaikannya. Mereka mempunyai dua anak perempuan yaitu Melati dan Mawar. Mereka berdua mempunyai kepribadian yang berbeda. Melati mempunyai kepribadian yang supel, namun dia terlalu berani kepada lelaki, sedangkan Mawar mempunyai kepribadian lebih pendiam, modis dan pintar. Karena perbedaan itu membuat orang tuanya lebih memperhatikan pagi hari saat mereka sekeluarga sedang sarapan di ruang makan terjadi kecemburuan sosial antara Melati dan MawarIbu Mawar sayang nanti pulang sekolah ibu jemput yah? Jangan naik angkutan umum bahaya. sambil menuangkan air minum untuk ayahnyaAyah Iya Mawar kamu sekarang pulang sekolah d jemput ibu saja, kamu perempuan bahaya kalau pulang sedirian naik angkutan mengangguk seakan dia tidak ada pilihan lain untuk Mawar menolak Melati Kenapa sih kalian selalu perhatikan Mawar? Sedangkan aku tidak pernah kalian perhatikan. Aku juga anak kalian bu, yah. sambil membawa tas yang ada di kursi dekat tempat duduk MawarMelati memilih untuk segara meninggalkan meja makan dan langsng pergi ke sekolah tanpa menunggu adiknya yang sedang sarapan. Karena Melati kurang perhatian dari orang tuanya dia sering pulang sore dan memilih sering bertemu dengan Edo pacarnya. Karena terlalu sering bertemu akhirnya mereka keterlaluan melakukan hubungan Sayang jangan menangis gitu, aku janji kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu aku bakalan tanggung jawab. memeluk Melati mencoba menangkan MelatiMelati Bukan itu yang aku takutkan, aku masih sekolah kalau sampai aku hamil dan dikeluakan dari sekolah ibu sama ayah pasti marah sama aku Do. menangis di pelukan EdoEdo Tenang dong sayang, Ibu sama Ayah kamu kalau sampai marah pasti cuma marah saat itu aja. Nanti juga setelah tenang mereka pasti biasa lagi. Lagian kamu belum tentu hamil sayang. melepaskan pelukannya dan duduk di kursi dekat tempat tidurya Sebulan telah berlalu Mawar saat itu berada di kamar Melati sedang mencari ikatan rambutnya yang seminggu lalu di pinjam oleh Melati, namun Mawar malah menemukan barang yang Kak ini apaan sih? ko Mawar nemu ini di kamar kakak ? Mawar terus meneliti barang itu dan keluar kamarIbu Mawar kamu pegang apaan itu ? mencoba mendekati MawarMawar Gak tahu bu, Mawar nemu ini di kamar kakak bu. Makanya dari tadi Mawar panggil-panggil kakak juga bu. menyerahkan barang itu ke ibunyaIbunya menangis, kecewa saat menerima barang itu dari Mawar. Karena barang itu adalah test kehamilan. Dan yang membuat membuat ibunya menangis adalah hasilnya itu positif hamil. Saat Melati masuk rumah ibu dan ayahnya sudah menunggu dia di ruang tamu,Melati Assalamulaikum! Ayah, Ibu ada apa ko kaya yang ada masalah gitu? kebingungan sambil menutup pintuAyah Duduk kamu ada yang mau kita tanyakan sama kamu! wajah memerah karena menahan emosiMelati iya Ayah. sangat cemas karena Melati takut mereka tahu tentang kehamilan ituIbu Ini apa Melati? Siapa yang hamil? Dan kenapa ini ada di kamar kamu? ibunya menangis sambil memperlihatkan test kehamilan Melati Itu punya Melati bu, Melati hamil, dan usia kehimalan Melati sudah 1 bulan. Melati juga sudah mengndurkan diri dari sekolah. Melati ingin membesarkan anak ini meskipun masa depan Melati hancur. meangis terisak-isakAyah Apa? Kamu keluar dari sekolah? Ayah mati-matian mencari uang demi sekolah kamu dan Mawar karena ayah ingin lihat anak-anak ayah sukses, tapi sekarang kamu malah kecewakan ayah dan ibumu! Ayah benar-bear kecewa sama kamu! Gugurkan anak itu Melati kalau kamu masih ingin diakui dikeluarga ini. suara ayah mulai menaik dan sorotan matanya sangat tajamIbu Iya Melati gugurkan anak itu! Semestinya kamu sebagai kakak harus memberi contoh kepada adikmu Mawar bukan malah seperti ini. menunduk tak bisa menahan air mata yang keluar dari matanyaMelati Tidak bu, Melati dengan Edo akan membesarkan anak kita berdua, tidak apa-apa Melati tidak diakui sebagai anak kalian juga, bukannya dari dulu juga Melati tidak pernah kalian akui kan? Selalu Mawar yang kalian bangga-banggakan. Melati pergi meninggalkan ruang tamu sambil menangisAyah Melati kamu benar-benar anak durhaka, ayah malu mempunyai anak sepertimu. memukul meja dan terjatuh ke lantai terlihat menetes air matanyaMelati setelah itu tidak pernah keluar kamar, dan ibu ayahnya pun sudah menganggap kalau anaknya hanya Mawar. Perlakuan orang tuanya seperti itu membuat Melati memutuskan untuk pergi dari rumahnya. Setelah sekitar enam bulan Melati tidak pulang ke rumahnya orang tua Melati mendapat kabar Melati sudah menikah dengan Edo, dan usia kehamilannya pun sudah semakin besar namun kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Orang tua Melati tidak pernah menyesal telah memperlakukan dia seperti itu, karena andai saja Melati bisa diatur mungkin dia takkan seperti itulah teman - teman Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI dari SUARA SASTRA . Semoga bermanfaatTENTANG PENULISOktariana Putri lahir di Tasikmalaya, 23 Oktober 1994. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 3 Kertasari, menyelesaikan Sekolah Menengah Petama di SMPN 4 Ciamis, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMKN 1 Ciamis. Pada tahun 2013 melanjutkan studi pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Saat ini penulis bergiat di Komunitas Cipta Sastra Indonesia KCSI Prodi Dikastrasia Unigal.
- Sebuah kasih sayang keluarga ditampilkan melalui contoh naskah drama berikut ini. Contoh naskah drama untuk empat orang termasuk narator sebagai pemenuhan tugas seni peran di sekolah. Contoh naskah drama untuk empat orang tentang keluarga ini cukup menguras air mata. Cerita dalam naskah ini diadaptasi dari kejadian yang sering terjadi di dunia nyata. Berikut ini contoh naskah drama untuk tugas seni peran di sekolah atau organisasi. Bapak membantu Ibu memasak di dapur rumah sederhana mereka yang nyaman karena kehangatan keluarga. Nisa datang dari dalam rumah, merasa ragu untuk mendekati kedua orangtuanya yang belum menyadari kehadirannya tersebut. Nisa berdiri diambang pintu dapur, melihat kertas di tangannya dan orangtuanya secara bergantian. NISA Gimana dong? [cemas] IBU Nisa ...! [menoleh] NISA I-iya, Bu. [menoleh ke ibu memaksakan tersenyum] IBU Kenapa di situ? Ayo sini! [tersenyum] NISA I-iya. Langkah Nisa disambut senyum oleh kedua orang tuanya. NISA Bu, Pak ... [ragu-ragu] Bapak dan Ibu saling menatap khawatir. BAPAK Kamu kenapa, Nis? Ada apa? [penuh perhatian] IBU Iya Nak, kamu kenapa? NISA Ini ... [memberikan kertas yang dipegangnya] BAPAK Apa ini? [lekas membuka] IBU I-ini .... [kembali saling menatap dengan bapak] BAPAK + IBU Nisa... [merasa bersalah] NISA Gak papa, Bu. Nisa juga gak tertarik kok. [senyum kecut] NISA Nisa gak mau bikin Bapak sama Ibu susah. Keputusan Nisa udah bulat. Nisa mau cari kerja aja, buat bantu ibu sama Bapak. Nisa gak mau Bapak kerja berat cuman buat Nisa kuliah. BAPAK Nisa ... Maafin Bapak, Nisa. NISA Bapak ... Gak perlu minta maaf, lagian nanti kalau Nisa udah kerja, Nisa bisa bantu Bapak sama ibu. Kalau untuk kuliah, Nisa bisa nabung dari uang kerja itu, iya kan? IBU Maaf ya Nisa, kamu harus kehilangan kesempatan kuliah ini. Karena kami tidak bisa menjamin biaya kuliah kamu. Bukannya kami tidak mau berusaha, hanya saja... Kami tidak bisa menjanjikan harapan yang kami sendiri tidak bisa memastikan hal terkecilnya sekalipun. NISA Gak papa, Bu. Nisa ngerti kok. Lagian Nisa juga udah capek. Mau istirahat dulu dari kejaran tugas sekolah, hehe. [menghibur] IBU Maaf ... [memeluk Nisa diikuti Bapak memeluk keduanya] NISA Nisa mau ke kamar dulu buat ganti baju. Nisa pun pergi meninggalkan orangtuanya untuk mengganti baju seragam sekolahnya. IBU Pak, ibu bener-bener ngerasa bersalah sama Nisa. Hatinya pasti sakit banget. [berkaca-kaca] BAPAK Bapak yang paling bertanggungjawab, Bu. Bapak gak bisa ngasih yang terbaik buat Nisa dan Ibu. Buat makan aja, bapak gak bisa ngasih dengan nominal yang menentu. Maafin bapak, Bu. [berkaca-kaca, merasa bersalah] IBU Jangan gitu, Pak. [menggenggam tangan suaminya] IBU Bapak udah jadi suami dan ayah yang bertanggungjawab untuk keluarga. Bapak menafkahi kami dengan uang halal yang cukup. Ibu dan Nisa, sangat bersyukur. Ada bapak di hidup kami. BAPAK Maaf, Bu. [membalas genggaman tangan istrinya] Di kamar, Nisa luruh ke lantai sambil menangis. NISA Nggak, aku gak boleh nangis. Ini demi ayah dan ibu. Aku harus kuat. Masih banyak waktu untuk kuliah. Aku punya banyak waktu buat nabung uang kuliah sendiri. Nisa kembali memandangi kertas yang ia dapat dari sekolah yang ditunjukkan kepada orangtuanya tersebut. NISA Tuhan, aku bukannya tidak bersyukur. Menyia-nyiakan beasiswa kuliah yang diberikan untukku ini. Tapi ... Semua keperluan kuliah tidaklah murah. Meskipun semua uang kuliah dibiayai sepenuhnya. Aku tidak mau membebani kedua orangtuaku untuk membiayai keperluan hidup selama kuliah. NISA Ditambah lagi, jarak yang begitu jauh. Aku tidak bisa meninggalkan kedua orangtuaku disini sendiri. Mengingat kesehatan ibu yang kerap kali berubah, membuatku khawatir. NISA Ayah juga tidak muda lagi. Aku tidak bisa egois memintanya bekerja lebih keras diusia sekarang. Tidak bisa. Aku tidak mau. NISA Dunia kerja dengan menyandang status sarjana memanglah menggiurkan, namun jika untuk mencapainya harus membebani kedua orangtuaku yang sudah renta, rasanya tidaklah bijak. NISA Tuhan, mohon permudah urusanku. Lancarkan rezeki dan impianku untuk dapat terwujud. Dengan kekuatan sendiri, aku mohon kekuatan agar aku tidak mudah menyerah dan kalah. Nisa pun menghapus air matanya dan lekas bersiap untuk kembali membantu orangtuanya di dapur. Demikian contoh naskah drama singkat untuk empat orang termasuk narator dapat menguras air mata.***
Unsurintrinsik yaitu unsur dalam atau unsur yang membangun terciptanya sebuah novel. Unsur-unsur tersebut yaitu: tema, alur/plot, tokoh dan perwatakan, latar/setting, gaya, titik pengisahan, dan amanat. a. Tema. Menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan.NASKAH DRAMA Nama Pemain 1. Ayah Cindy Syahrizal Asrori 5 2. Ibu Cindy Qonita Ulfiatul M. 20 3. Cindy Fitria Duwi Ratna 11 4. Silvi Silvirian Nur Hidayah 23 5. Mirna Lailatul Ulfa M. 14 6. Leha, informan Aprilia Candra Wardani 7 7. Jessica, penumpang Hanifiah Zulkarnain 13 8. Ibu asrama Nahdliatul Latifah 18 Kelompok Satu Kelas XII IPA 1 Sekolah MA Negeri 1 Jember Karya TIM FORCE ONE Ilalang yang Berserakan Semenjak kecil Cindy besar di sebuah dusun terpencil yang jauh dari keramaian. Setiap hari yang ia lihat adalah hijaunya alam. Sejak kecil ia sudah terbiasa untuk membantu pekerjaan orang tuanya dan hal ini selalu ia jalani dengan hati ikhlas. Kehidupan ini terus Cindy jalani sampai usianya mencapai belasan tahun. Berbagai peristiwa di kampung telah membentuk karakternya menjadi orang yang lemah lembut, pemaaf, dan diwarnai cinta dari banyak manusia. Namun, semua itu seolah berlalu tanpa bekas. Saat bapak mengajak mereka pindah rumah ke kota lalu tidak lama kemudian menjadi orang yang mapan. Siang hari sepulang sekolah Cindy duduk termenung sambil mengisap sebatang rokok Hari ini aku dihukum lagi, di rumah bosan, di sekolah bete’. Ah.... sial banget sih hari ini. Ibu Cindy Astagfirullah. Kenapa kamu merokok, Nak? Kamu perempuan, tidak sepantasnya kamu berbuat seperti ini. Cindy Aku stress, Buk! Ibu Cindy Siapa yang mengajari kamu merokok? Cindy Temen. Tiba-tiba salah seorang perempuan datang lalu Ibu Cindy menemuinya. Petugas Selamat siang, permisi! Ibu Cindy Siang! Anda mencari siapa ya? Petugas Apa benar ini rumah Cindy Damayanti? Ibu Cindy Iya. Ada perlu apa? Petugas Ini ada surat untuk Ibu. Ibu Cindy Apa ada masalah dengan anak saya? Petugas Saya tidak tahu. Di sini saya hanya pengantar surat. Silahkan Ibu baca sendiri. Tolong tanda tangan di sini! Ibu Cindy Baiklah, terima kasih. Petugas Saya permisi dulu. Ibu Cindy Astagfirullah Cindy, sudah satu minggu kamu tidak belajar? kaget Ayah Cindy datang dalam keadaan mabuk Ibu Cindy Bapak mabuk? Ibu mau bicara, Pak! Ayah Cindy Tidak kok. sempoyongan Ibu Cindy Ibu mau bicara, Pak! Ayah Cindy Ada masalah apa? Apa masih kurang uang yang bapak beri? Ibu Cindy Ini bukan masalah uang pak, ini masalah Cindy! Ayah Cindy Kenapa lagi dia? Ibu Cindy Cindy sudah satu minggu tidak masuk sekolah. Kita harus berbuat sesuatu, Pak! Ayah Cindy Itu urusanmu! Aku nggak peduli. Ibu Cindy Itu anak Bapak juga! Darah daging Bapak! menangis Ayah Cindy Bukan! Aku nggak punya anak seperti dia! menunjuk ke arah Cindy Cindy Hentikan! marah lalu masuk kamar Ibu Cindy Cindy, keluarlah ibu mau bicara denganmu. Cindy... Cindy... Anak Ibu. Tak peduli dengan suara ibunya, Cindy tetap di dalam kamar dengan pintu yang masih tertutup. Kring… Kringg… Handphone Silvi berdering. Silvi Hallo, apa Cin? Cindy Gue suntuk banget nih, bisa keluar gak? Silvi Bisa kok. Cindy Ketemu di tempat biasa ya. Silvi Ok. Sore harinya Cindy keluar bersama Silvi. Mereka pergi ke sebuah mall. Silvi Eh liat baju yang ini deh? Keren gak? Cindy Heemm.. Silvi Ini limited edition. Gue udah beli kemaren, lo gak mau beli juga? Cindy Ih murah banget padahal harganya sangat mahal gue mah bisa beli sepuluh kalo kaya gini! Silvi Kalo yang ini bisa gak lo? Cindy Apalagi ini, gue bisa beli seratus kalo gue mau!. Silvi Kalo gitu ayo cari yang lain aja. Cindy Ayo! Ini bagus gak Sil? Silvi Ih, rendah banget sih style lo? Cindy Kalo yang ini? Silvi Norak ah warnanya, yang lain aja. Cindy Terus yang mana dong? Silvi Ini nih, barangnya mahal tapi berkualitas. Cindy Iya, iya bener. Gue mau beli yang ini! Yang ini juga. menunjuk baju Silvi Ini juga Cin... Cindy Heem, keren banget sih... Gue beli yang ini juga deh. Silvi Ya udah, yuk kita ke kasir! Cindy Iya, duh rempong banget sih! Berapa Mbak? Kasir Totalnya tiga juta seratus dua puluh ribu rupiah Mbak. Cindy Pakai ATM ya. Kasir Iya, silahkan. Terima kasih. Silvi Gue laper Cin, makan yuk.. Cindy Ayo, dimana? Silvi Ada restoran baru, lo harus coba lo harus coba! Cindy Okay okay, lo tau kan tempatnya?. Silvi Pasti dong. Eh lo yang traktir kan? Cindy Iya.. Tenang aja deh! Setelah belanja mereka pergi restoran. Mereka menghabiskan waktunya hingga larut malam. Sesampainya di rumah, tak disangka di depan pintu ada ayahnya. Ayah Cindy Dari mana saja kamu? Cindy Hhh… tidak peduli apa yang Ayah Cindy katakan, ia langsung pergi menuju kamarnya Ayah Cindy Kenapa kamu tidak menjawab Cindy? Cindy Untuk apa ? Gak penting!! berhenti di depan pintu Ayah Cindy Berani kamu sama Ayah?! Cindy Memang lo ayah gue? Ayah Cindy Jaga ucapanmu! sambil menuding Dapat uang dari mana kamu? Cindy Sudah deh ah, gue capek... Tau nggak sih? Ayah Cindy Berapa uang yang sudah kamu habiskan? Cindy Cuma tiga juta kok, sedikit kan? Ayah Cindy Itu uang, bukan daun! Enak saja kamu menghabiskan begitu saja! Cindy Memang selama ini lo gak pernah ngehabisin uang segitu buat beli minuman? Hah? nada keras Ibu Cindy Sudah berhenti! Jangan teriak-teriak, ini sudah malam! Malu didengar tetangga.. Ayo masuk! Bapak harus berkaca! Siapa yang sebenarnya foya-foya selama ini! Ayah Cindy Tutup mulut ibu! Ibu gak punya hak bicara seperti itu. Dasar istri gak becus. sambil mata melotot dan mengayunkan telunjuk di depan mata istrinya Ibu Cindy Sampai kapan Bapak mau seperti ini? Apa Bapak tidak kasihan kepada Cindy? Ayah Cindy Buat apa kasihan sama anak yang gak tahu diuntung kayak itu! Bisanya cuma ngabisin uang saja! Ibu Cindy Cukup pak! Apa Bapak tidak sadar siapa yang selama ini menghabiskan uang? Tiap hari depkolektor datang menagih semua hutang bapak! Terlalu muak mendengar pertengkaran orang tuanya. Cindy mengabaikan mereka. Esok harinya Silvi datang ke rumah Cindy. Tanpa permisi, ia langsung masuk ke dalam rumah dan mencari-cari Cindy. Silvi Cin.. Cin.. Lo dimana sih? Ibu Cindy tiba-tiba keluar kamar dengan ekspresi wajah sedikit kesal Nak, nak.. sebentar, kamu ini siapa? Kesini ada perlu apa? Silvi Oh jadi lo nyokapnya Cindy? Aku Silvi, teman anak kesayangan Ibu, Cindy. Aku cari Cindy, mana dia sekarang? dengan bahasa tubuh dan nada yang tidak sopan Ibu Cindy Oh jadi kamu temannya Cindy. Cindy sedang mandi, sebentar lagi selesai. Duduk dulu. Silvi Oh iya buk, sekalian ya bikinin aku teh tapi jangan terlalu manis, gulanya dikit aja ya buk, terus gelasnya harus bersih!. Ibu Cindy Iya, tunggu sebentar. berjalan sambil mengomel di dalam hati Silvi Aduh Ibu lama banget sih? Panas nih! Kamu bikin teh dimana sih buk? Lelet banget deh ah? Ibu Cindy Iya sebentar. sambil mempercepat pekerjaannya Cindy Aduh lo tuh rame banget sih! Silvi Iya tuh nyokap lo lama banget bikin minuman. Rumah lo panas banget sih Cin gak ada AC apa ya? Cindy Belum, nanti gue pasang deh. Silvi Kita jadi pergi kan? Cindy Lo bawel banget sih! Ya jadilah!! Mereka berencana pergi ke sebuah klub tanpa pamit kepada Ibu Cindy. Ibu Cindy Nak, ini tehnya.. Loh, dimana dia? Cin, Cindy... Dimana kamu nak? Ya Allah ternyata mereka sudah pergi. mencari-cari di seluruh sudut rumah Silvi Cin, lo belum pernah kan kesini? Cindy Tempat apa ini Sil? Silvi Ini namanya klub, ayo kita masuk. Cindy Gue takut... Silvi Kan ada gue, ngapain takut sih? Gue tunjukin semua wahana’ yang ada di sana. sambil menarik tangan Cindy untuk segera masuk ke dalam klub Musik disco menyala dengan sangat kencangnya. Semua orang yang ada di dalamnya begitu menikmati. Silvi Ada masalah apa Cin, kok lo kelihatan murung dari tadi? Cindy Orang tua gue, mereka sering bertengkar. Silvi Emang kenapa mereka? Cindy Rasanya gue gak kenal dengan keluarga gue sekarang. Semenjak di kota semuanya berubah. Silvi Udah lah Cin, kayak gitu mah udah biasa! Udah lah lo lupain semuanya, ayo kita seneng-seneng! Lo belum nyoba ini kan? Cindy Nggak ah, gue gak mau! Silvi Coba dulu Cin, segelas aja.. Gue jamin semua masalah lo bakal hilang ! sambil memegang segelas bir dengan kadar alkohol 40% Cindy Lo yakin? Ini aman gak? Silvi Gue yakin seratus persen! Ini coba aja! Cindy Gue gak bakal mati kan? Silvi Hahaha, kagak lah! Nih lihat gue minum ya? Gak apa-apa kan? Sekarang giliran lo! Cindy Gue cobain ya? sambil memegang botol lalu meminumnya Silvi Gimana? Enak kan? Cindy mengangguk-angguk Mereka menghabiskan malam di klub. Lalu datang seorang laki-laki yang bermaksud menggoda Cindy. Cindy Ih apa sih? Siapa kamu? risih Silvi Hai cogan... Mereka tak sadarkan diri hingga pagi datang. Namun Cindy tiba-tiba terbangun. Cindy Jam berapa ini? Gue dimana ? Apa? Jam sepuluh pagi? Sil bangun! Silvi Uuhhh…Apa sih? Cindy Udah pagi nih! Ayo kita pulang! Silvi Gue masih pusing! Cindy Ayo cepet bangun..... Silvi Apa! Sudah pagi ? kaget Cindy Iya! Mati gue! sambil menarik tangan Silvi lalu masuk ke dalam mobil Silvi Udah! Gue berhenti sini aja! Cindy Yakin lo? Silvi Iya. Bye... Di dalam perjalanan, Cindy memikirkan apa yang telah ia perbuat semalam... Cindy Apa yang udah gue lakuin? Kenapa semua terjadi begitu cepet? teringat masa kecilnya di desa Dulu gue gak kayak gini, hidup gue tenteram, tenang. Sekarang apa? Yang gue rasakan justru sebaliknya, gelisah, bingung, benci, marah, sedih! Semuanya kejelekan! Hidup gue hancur! marah kepada diri sendiri Cindy berjalan menuju rumahnya sambil terhuyung-huyung karena kepalanya sangat berat. Dia mempercepat langkahnya agar dia dapat langsung merebahkan diri di atas tempat tidur. Setelah sampai di depan rumahnya, ia bersembunyi di balik tembok. Ibu Cindy Ini semua salah Bapak! Ayah Cindy Jaga mulut ibu! Ibu aja yang tidak becus menjaga anak! Ibu Cindy Menjaga anak itu kewajiban orang tua. Bukan Ibu saja! Ayah Cindy Tapi aku kerja! Kan kamu yang ada di rumah! Seharusnya kamu yang ngurus! Dasar istri kurang ajar! Ibu Cindy Sekarang aku tanya siapa yang sering mabuk-mabukan sampai pulang larut malam? Ayah Cindy Aku sudah bilang, aku pulang pagi karena lembur kerja! Ibu Cindy Bohong! Bapak harusnya tau diri! Ayah Cindy Seharusnya kamu hormat kepada suami bukan malah menyalah-nyalahkan suami seperti ini! Ibu Cindy Rasa hormatku telah hilang karena Bapak! Ayah Cindy Sudah! Sudah! Aku muak dengan omelanmu tiap hari! Lebih baik kita cerai! Ibu Cindy Baiklah! Aku sudah tidak kuat dengan kelakuan kamu! Ayah Cindy Masih banyak wanita di luar sana yang lebih cantik dari kamu! Mendengar pembicaran itu, ia kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia pergi dari rumah dengan perasaan hancur. Dia berjalan menjauhi rumahnya dengan langkah dan hati yang berat. Cindy Aku benci kalian! Ini semua karena kalian! Gara-gara Bapak! Gak seharusnya kita pindah ke kota kalau akhirnya begini! Aku tidak ingin melihat wajah kalin lagi! Ya Tuhan! Hidupku hancur. Harus bagaimana aku saat ini?Aku tidak sanggup menerima kenyataan ini. Terlalu sakit untuk aku jalani sendiri! Ia mengemudikan mobilnya kemudian pergi ke stasiun. Karena hanya tempat itulah yang ia kenang bersama kelluarganya. Ia berdiri bersama dengan calon penumpang kereta lainnya dan masuk ke gerbong ketiga. Beberapa lama setelah ia tertidur, kereta sampai di tempat pemberhentiaannya dan seluruh penumpang berdesakan agar dapat segera turun dari kereta. Penumpang Bruuk. Maaf Mbak! Saya gak sengaja! Cindy Hah? Iya iya gak apa-apa. terbangun Informan Di sini stasiun Surabaya Pasar Turi. Bagi penumpang yang bertujuan Surabaya, periksalah barang barang bawaan anda. Terima kasih Seorang anak perempuan tampak bingung. Sementara tukang semir masih saja di situ sambil menghitung uangnya. Anak perempuan itu duduk di bangku yang sudah tersedia! Setelah agak lama…. Mirna Hai kenapa diam saja? Stasiun sedang sepi kereta api pun sudah tidur besok pagi berangkat lagi Cindy terdiam Mirna Pulanglah! Sudah tidak ada teman lagi. Cindy Hah? Mirna sambil mendekat Namamu siapa? Asalmu dari mana? Namaku Mirna penyemir sepatu. Namamu siapa? Sindi masih diam dengan heran Mirna Jika kamu diam saja itu tandanya kamu merasa enggan berteman denganku. Kalau begitu aku minta maaf telah mengganggumu. Aku pergi dulu. Cindy Mirna ?? Mirna Mirna menghentikan langkahnya, menoleh menatap Cindy dengan rasa iba Cindy Namaku Cindy aku dari Semarang. Mirna kembali duduk di samping Cindy Lalu kau akan kemana? Cindy Aku baru tau kalau ini Stasiun Surabaya dan aku sekarang tidak tau kemana aku harus pergi, aku bingung. Mirna Jadi kamu minggat? Kita harus lapor polisi agar kamu bisa kembali ke rumah. Cindy Jangan! Aku tidak minggat, tapi… Mirna Tapi apa ? Kalau kamu mau ceritalah! Cindy berpikir lama sekali Aku tidak lagi nyaman di rumah. Mirna Lalu pergi dari rumah? Cindy Ya, waktu di stasiun terbawa oleh kereta api tadi. Mirna Itu namanya minggat, Cindy! Cindy Tidak, aku kan tidak sengaja pergi. Mirna Kalau begitu ayo kuantar pulang. Cindy Tidak, toh orang tuaku tidak peduli padaku! Aku tidak mau kembali ke rumah! Mirna Bagaimana kalau kamu sekarang ikut aku saja. Cindy Kemana? Mirna Ke asramaku. Sesampai di asrama ia bertemu dengan teman-teman Mirna yang sudah tinggal bertahu-tahun. Mirna Bagaimana keadaan asramaku? Lumayan kan? Cindy Iya tidak terlalu buruk. Mirna Lumayan kalau hanya buat tidur. Cindy Hm… Aku boleh nggk tinggal di sini? Mirna Entahlah... Semoga Ibu asrama mau menerimamu. Cindy Siapa dia? Mirna Dia yang menjaga, memasak, dan mengurus asrama ini. Aku menganggapnya seperti ibuku sendiri. Cindy Memang ke mana ibumu? Mirna Aku tidak tahu di mana dia. Entah kenapa aku bisa sampai di tempat ini. Cindy Maaf, aku tidak tahu. Mirna Tidak apa-apa. tersenyum kecil Salah seorang teman Mirna datang ketika Cindy berada di dalam kamar mandi. Leha Siapa dia ? Mirna Cindy, dia tersesat. Leha Kamu ketemu dia dimana? Mirna Di stasiun tempat biasa aku bekerja. Leha Dia dari mana? Mirna Semarang. Leha Kok dia bisa sampai disni? Kan jauh sekali Semarang ke Surabaya? Mirna Entahlah. Aku tidak tahu. Leha Kok orang tuanya tidak mencarinya sih? Mirna Dimlah! Jangan bertanya terus! Aku capek Leha Oh, begitu…. Iya. Ibu asrama datang dan melihat Cindy dengan ekspresi keheranan karena jarang ada orang asing masuk ke dalam asrama ini. Ibu asrama Mirna siapa dia ? Kok kamu ngajak temenmu ke sini gak bilang ibu? Mirna Maaf Bu, saya merasa kasihan dengan dia. Dia terlantar di stasiun. Izinkan dia tinggal disini ya Bu? Ibu asrama Hidup ini gak ada yang gratis. Dia boleh tinggal di sini, tapi dengan 1 syarat. Cindy Apa itu Bu? Ibu asrama Kamu harus bekerja. Mirna Bagaimana Cin? Kamu setuju? Cindy Iya sudah gak apa-apa. Ibu asrama Baiklah. Mulai besok kamu bekerja seperti Mirna, menyemir sepatu di Halte. Cindy Iya Bu, terima kasih. Mirna Salat yuk? Cindy Apa? Salat? Mirna Iya, ini kan waktunya salat Magrib. Cindy Sudah lama aku tidak salat. berkata pelan Mirna Apa? Aku tidak dengar. Cindy Oh, tidak apa-apa. Mirna Ya sudah ayo, nanti keburu habis waktunya. Cindy Iya terpaksa Di dalam surau, terlihat Leha dan Jessica yang telah duduk di barisan paling belakang. Jessica Iiih siapa itu?Anak baru? berbisik kepada Leha Leha Dia temannya Mirna. Dia datang dari semarang. Mirna Assalamu’alaikum, kenalin ini teman baru kita namanya Cindy. Leha Hai Cindy, kenalin namaku Leha. Cindy Aku Cindy. Leha Hei Jessica, ayo kenalkan namamu. Jessica Apa sih? Males banget kenalan sama orang baru! Sok cantik lagi. Bisa-bisa aku tersaingi. Leha Huus! Kamu gak boleh bicara seperti itu. Mirna Ini Jessica Cin. Cindy Aku Cindy, Jessica. Jessica Sembarangan aja, panggil aku Kak Jessica! Enak saja! Mirna Apa sih kamu Jes, minta dipanggil kakak segala. Udah Cin, jangan dengar perkataan dia. Dia agak sinting! tertawa pelan Jessica Oh dasar Mirna jelek! Mirna Kamu tuh! Dasar belagu! Leha Eh, udah udah! Di dalam surau kok malah bertengkar sih. Nanti berantemnya di luar aja. Cindy Betapa tenangnya hatiku saat dibacakan nama-nama-Mu Yang Agung. Tak ku sangka bisa merasakan teduhnya hidup setelah sekian lama. Maafkan dosaku Ya Allah... Setelah salat mereka membersihkan surau. Ketika Cindy menyapu lantai Jessica mulai melakukan aksi konyolnya. Jessica Brukk... Upps, maaf aku gak sengaja. Yaa, airnya tumpah deh. tersenyum sinis Cindy Iya tidak apa apa. Kita bersihkan bareng aja ya? Jessica Enak aja, aku disini senior sedangkan kamu masih junior. Seharusnya kamu dong yang bersihkan! Ini serbet, kamu bereskan sendiri yaa. Aku mau kembali ke asrama. Aku capek seharian cari duit. Oh ya, sekalian juga kamu selesaikan pekerjaanku ya. Cindy Baiklah. menangis Mirna Kamu kenapa menagis? Loh bukannya ngepel itu tugas Jessica ? Ke mana dia? Cindy Tidak apa apa. Jessica kembali ke asrama, katanya dia mau istirahat. Mirna Kamu disini baru, lebih baik sekarang kamu kembali ke asrama. Biar aku sama Leha yang beresin ini semua. Lagian kamu habis perjalanan jauh juga kan. Tentunya butuh istirahat. Cindy Makasih yaa Mirna, Leha. kembali ke asrama Leha Iya sama-sama Cin. Lagian aku udah biasa kok. Cindy Maaf ya, aku merepotkan kalian semua. Mirna Sudahlah, tidak apa-apa kok. Jessica berbaring di salah satu kamar asrama, kemudian ibu asrama mengunjungi kamar itu. Tok tok tok.. Jessica Iya masuk aja siapa?? Ibu asrama Ini ibu!! Jessica Oh baik buu. terburu-buru membuka pintu Ibu asrama Ranjang kamu kan yang paling besar di sini. Kamu juga sendiri tidurnya. Jadi ibu putuskan Cindy mulai nanti malam tidur sama kamu. Jessica Tapi bu?? Ibu asrama Gak usah tapi-tapian. Turuti saja! Jessica Masak saya harus tidur sama anak baru itu. Ibu asrama Memang kenapa? Apa ada masalah? Jessica Oh tidak, bagaimana kalau anak itu sama Mirna saja. Sepertinya Mirna lebih menerima kedatangan anak itu. Ibu asrama Panggil dia Cindy! Jessica Iya maksud saya Cindy yang gak asik itu. Ibu asrama Kamu sama Cindy itu senasib. Bahkan bisa saja nasib Cindy lebih baik dari kamu. Kamu gak boleh sombong, terima kedatangan dia dengan baik. Jessica Iya Bu iya, saya mau tidur sama Cindy yang cantik itu. Tapi ada satu syarat? Ibu asrama Syarat? Untuk apa syarat? Disini kamu bukan siapa-siapa kamu sama saja seperti mereka. Ibu yang berhak menentukan semuanya! Jessica Iyaa bu. Saya minta maaf kalau saya salah. Ibu asrama Bagus kalau begitu. Ya sudah Ibu tinggal dulu. Ibu mau menyiapkan makan malam. Jessica Iya Bu. Cindy tiba di asrama dan masuk ke ruang depan yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya anak asrama. Ibu asrama Cindy? Apa ada kamu di sana? berteriak Cindy Saya disini bu. Ibu asrama Mulai nanti malam kamu bisa tinggal disini dan kamu bisa tidur dengan Jessica, Ibu sudah bicara dengan dia. Cindy Baik bu. Cindy menerima tawaran ibu asrama dengan pasrah Ibu asrama Jessica.. Sini! Jessica Iyaa bu? Ada apa? Ibu asrama Ini Cindy sudah datang ajak dia ke kamar! Jessica Baik bu.. Ayo Cin kita ke kamarku, eh maksudnya kamar kita. Cindy Iya Jes. Jessica dan Cindy berjalan menuju kamar. Cindy diam saja, ia tidak berani bercakap apa pun dengan Jessica setelah apa yang Jessica lakukan padanya. Jessica Kenapa kau diam saja? Cindy Tidak apa-apa. Jessica Ibu asrama memintaku agar kamu tidur seranjang. Sebenarnya sih oogah banget aku tidur sama kamu. Cindy mengangguk Jessica Kenapa diam? Kamu gak asyik banget sih. Cindy Tidak apa-apa. Jessica Kenapa? Takut? Mau jadi pengecut? Jangan brani rani kamu ngadu ke ibu asrama ya. Hilangkan wajah sedimu itu. Tetap di kamar. Akhirnya makan malam pun tiba. Ibu asrama Anak-anak ....... Makan malam sudah siap. Anak Asrama Iya bu. Ibu asrama Ayo nak cepat. Hari ini Ibu menyiapkan makanan enak untuk kalian. Ibuk asrama cindy mana?? Mirna kurang tau bu. Ibu asrama Jess? Bukannya terakhir cindy bersamamu? Mana dia seharusnya kamu ajak dia makan malam. Jessica aku tadi ke kamar mandi bu. Trus langsung kekamar dulu. Mungkin dia tidur atau memang sengaja gak mau makan bareng kita. Ibu asrama sudah jangan zuudhon. Sana cepet ke kamar. Ajak dia makan. Jessica saja bu? Ibu asrama iyalah siapa lagi! Jessica baik bu. Ibuk asrama ayaok yang lain dimuali makannya. Jessikake kamar…………… Jessica eh cin?? Kamu gak denger ya ibu asrama panggil kita semua buat makan malam? Cindy denger kok. Jessica terus kenapa kamu masih dikamar? Aku kan jadinya yang kenak, aku harus kembali kekamar,! Seharusnya aku sudah makan bareng mereka. Cindy Loh katamu tadi aku harus tetep kamar. Ya udah aku gak keluar jes. Jessica Kamu itu gak cerdas banget seh. Kalok ibu asrama yang panggil kamu kamu harus ke luar. Cindy tapii kan.. Jessica tapi apa masih mau nyolot? Udah gak usah banyak omong! Ayok keluar. Aku lapper!! Cindy iya jess, maaf! ……. Ibuk asrama kenapa kamu baru kesini. Tadi gak denger ibuk panggil ya? Tidur? Cindy tidak bu. Saya denger, tapii.. Jessica eee.. tadi dia masih beresin bsrsngnya bu. Dia kan tadi langsung ke musolla. Cindy ee iya bu. Ibu asrama iya sudah cindy makan ya, lauknya seadanya. Cindy baik bu. … Jessica aku kemar dulu. Jessica kemabali ke kamar. ……… Jessica kira kira apa ya yang harus aku lakuin? Biar dia gak betah tidur sama aku? Ahaa, kecoak!! Jessica mulai melakukan aksi usilnya, mencari kecoak, kemudian kecoak itu ia taruh di balik selimutnya.. Kemudian Jessica bergegas berbaring dengan tujuan ia bebas dari tuduhan. Di meja makan Mirna cin.. kalok makannya udah kamu langsunng ke kamar aja istirahat, biar aku yang cuciin piring kamu. Cindy biar aku saja mir, Mirna untuk mala mini biar aku saja. Besok dan seterusnya kamu. Cindy iya mirr. Maksih banyak ya, aku juga capek ini abis perjalanan jauh. Cindy bergegas menuju kamar yang sudah ibu asrama tentukan. Cindy Wah ternyata Jessica sudah tidur. Mungkin dia capek banget seharian kerja. cindy nyelimutin jes Kemudian ia berbaring di sebelah Jessica. Tak lama kemudian cindy merasa aneh. “sepertinya ada sesuatu dibalik selimutku” pikirnya dalam hati. Ahhhhhhhhh, kecoaaaaakkkk.. terian cindy. Jessica dan terbangun, Jessica Ada apa cin?? Kamu ini bikin orang terbangun saja. Kamu gak tau apa akuk capek banget. Cindy maaf jess, ada kecoan di balik selimutku. Jessica Mana?? Kamu mimpi ya? Atau memang sengaja? Teriak di sebelah telingaku? Ibuk asrama datang Ibuk asrama ada apa ini malem malem teriak teriak!! anak asrama yang lain masuk ke kamar jg Jessica ini bu cindy teriak di sebelah telingaku. Mungkin dia sengaja biar aku bangun. Mungkin dia mau balas dendam aku tadi asrama gak sengaja nyenggol ember pas dia ngepel. Cindy tidak bu. Tadi asa kecoak di selimut saya. Jessica manaa?? Gak ada gitu! Ibuk asrama sudah sudah! Kembali ke kamar semuanya! Sudah malam ini. Keesokan harinya semua anak pergi bekerja. Leha Koran...... Koran.... Jessica Leha, koran kamu sudah laku berapa? Leha Ini baru laku 10 Jes. Kamu udah dapat uang berapa? Jessica Daganganku masih belum laku nih Ha. Baru dapet uang sedikit. Leha Ya sudah ayo kita kerja lagi biar dapat uang banyak. Jessica Okay. Eh Cindy mana? Leha Itu di halte. Dia cepat menyesuaikan diri, tuh lihat dia sudah punya pelanggan. Setelah dua bulan berlalu, Leha kembali menjual koran dan mendekati posisi Cindy berharap akan mendapat pelanggan seperti Cindy. Leha Koran… Koran… Koran Koran... Koran Bu, koran Pak, berita terbaru. Suami bunuh istri. Kematiannya tragis. Cindy Di mana kejadiannya Ha? Leha Aku sih gak pernah baca-baca isinya selama ini Cin. Tinggal lihat judulnya aja terus aku tawarin deh ke orang-orang. Cindy Hahaha, kamu lucu ya Ha! Penjual koran kok gak tau berita yang sedang terjadi. Leha Males banget buat baca Cin. Cindy Sini coba aku lihat! Apa? menjatuhkan koran yang ia pinjam lalu menangis. Leha Kenapa Cin? Cindy Berita yang di dalam koran itu orang tuaku. menangis terisak-isak Leha Benarkah? Cindy mengangguk sambil menangis lalu pergi Leha Mau ke mana Cin? Cindy Ke asrama.. Aku harus pulang. Leha Pekerjaanmu kan belum selesai. Cindy tak menghiraukan perkataan Leha. Kemudian ia sampai di asrama dan mengepak barang bawaannya. Ibu asrama Ada apa Cin? Mau ke mana? Kok bawa tas segala? Cindy Maaf bu, saya harus pulang! sambil membereskan barang-barangnya Ibu Asrama Kamu mau pergi? Cindy Iya! bergegas peergi Ibu Asrama Kenapa kamu menangis, Nak? Cindy Maaf Bu, saya harus pulang menjenguk Ibu saya. Ibu Asrama Ia sakit? Cindy Tidak! Saya pamit, Bu. Terima kasih telah menerima kehadiran saya di sini. Ibu asrama Ya sudah hati-hati. Kami semua merindukanmu dan senang ada kamu di sini. Cindy Assalamu’alaikum Ibu Asrama Wa’alaikum salam Cindy menaiki kereta api dengan wajah yang lesuh dan penuh dengan perasaan bersalah. Ia ingat segala perlakuannya kepada ibunya. Sesampainya di rumah ia melihat bendera kematian. Cindy Ibu, jangan tinggalkan Cindy. Maafkan Cindy, Bu, maaf. Cindy salah. Cindy sadar, Cindy gak pernah pedulikan ibu. menangis Silvi Cindy... Sabarkan hatimu ya. Ibumu menitipkan ini padaku. Cindy Ibu................. histeris setelah membaca surat Sil, antarkan aku ke makam ibuku. Silvi Ayo... Cindy Ibu... banyak kesalahan yang udah Cindy perbuat. Cindy gak mendengarkan perkataan Ibu. Cindy anak durhaka! Cindy gak peduli sama Ibu! Cindy bodoh! Cindy menyesal... Jangan tinggalkan Cindy sendiri, Bu... menangis tersedu-sedu sambil memegang batu nisan. Silvi Semua ini takdir Allah, kamu harus terima dengan hati yang ikhlas. Ibumu memikirkanmu selama ini. Dia khawatir dengan keadaanmu. Dia sayang sekali kepadamu Cin. Cindy Ya Allah.... Ampuni dosa ibuku, lapangkanlah kuburnya. Aku sayang dia Ya Allah, sayangilah ia seperti ia menyayangiku dari kecil. menengadahkan tangan Kenapa ibu sampai dibunuh ayah, Sil ? terbata-bata Silvi Saat ibumu pulang ke rumah, ayahmu datang bersama seorang gadis. Mereka bermesraan di rumah. Ayah dan ibumu bertengkar hebat. Ibumu mencari keberadaanmu selama ini sedangkan ayahmu tak pernah peduli. Mungkin karena kesadaran ayahmu telah hilang, ia menusuk ibumu dengan pisau. Sabar ya Cin. Anggap ini cobaan dari Allah SWT. Aku juga minta maaf jika selama ini tidak menjadi teman yang baik untukmu. Karena aku, kamu jadi begini. Cindy terdiam sambil menangis sekencang-kencangnya mengenang ibunya. Ia merenungi segala perbuatannya hingga ia menyesal dan ia ingin berbuat baik untuk menebus segala kesalahannya. Kemudian Cindy kembali ke rumah dan melihat ayahnya sedang duduk sambil tertawa sendiri. Ayah Cindy menjadi tidak waras akibat perbuatan yang ia lakukan semenjak Cindy dan Ibunya pergi. Cindy pun menangisi keadaan ayahnya dan berjanji akan menjaga ayahnya walau ayahnya tidak lagi sehat seperti sebelumnya. SELESAI Yups, itulah karya kami... Thanks yaa udah baca, semoga bermanfaat!! No! Jangan disalahgunakan yaa guys 4 Contoh Teks Drama Singkat 4 Orang Contoh Teks Drama. Judul: Pilihan Anak Tokoh: Ayah, Ibu, Nenek, Ari. Sinopsis. Ari sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan kuliah. Suatu sore, Ari berbincang-bincang dengan ayah, ibu, dan neneknya di ruang tamu. Mereka menanyakan keputusan Ari untuk memilih jurusan kuliah.
11Film Yang Dapat Memberikan Motivasi Dan Inspirasi. TS vikiconfuse. 02-06-2013 07:35. Kaskus Addict Posts: 1,499.